PELAJARAN BERHARGA DARI ALAM



“”SETIA SEPERTI SEEKOR ANGSA DAN KONSISTEN BAK KURA-KURA“”
GambarIkatan keluarga harus dijaga dengan baik. Ikatannya jangan terlalu ketat sehingga membuat anggota keluarga tertekan, tapi juga jangan terlalu longgar karena ikatan jadi mudah terlepas. Untuk menjalin ikatan yang pas, dibutuhkan beberapa sikap agar keluarga bisa berjalan harmonis.
Alam ternyata menyimpan nilai-nilai keharmonisan yang merupakan pelajaran berharga bagi manusia. Berikut beberapa nilai yang sebagian diambil dari buku "Petunjuk Menjadi Keluarga Bahagia" oleh Linda dan Richard Eye. Semua itu disertai penjelasan dari Ariana Novadian, Psi. psikolog dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta:

 
v  KESETIAAN
Angsa termasuk tipe binatang yang setia. Dia bisa berkawan seumur hidup. Meskipun berimigrasi ribuan mil, dia selalu pulang ke tempat tinggalnya. Bagi angsa, keluarga adalah yang paling utama dan segalanya.
Perumpamaan ini sarat dengan hikmah buat manusia. Betapa keluarga menjadi prioritas pertama dibanding pilihan lainnya. Sesibuk apa pun dan sebanyak apa pun pekerjaan, keluarga janganlah terlupakan.
 
v  DORONGAN
Ada pelajaran yang didapat dari seekor kepiting. Kepiting harus melepaskan cangkangnya dengan teratur agar bisa terus tumbuh.
Dalam pengasuhan, kita harus menanggalkan cangkang keras kita, atau pola asuh keras kita dalam mendisiplinkan anak. Bersikaplah fleksibel, kapan harus tegas tapi juga harus diatur agar pola asuh kita jangan terlalu lembek. Sesuaikan juga dengan karakter anak agar orangtua bisa menerapkan pola asuh yang pas buat mereka. Ini persis dengan prinsip kepiting, meninggalkan cangkang keras yang usang lalu menggantinya dengan cangkang yang lebih cocok dan nyaman.
v  KOMUNIKASI
Binatang apakah yang bisa dijadikan contoh berkomunikasi yang baik? Paus adalah salah satunya. Paus selalu berkomunikasi dengan anak dan teman-temannya. Komunikasi akan dilakukan lebih intensif jika ada di antara mereka yang sedang dalam bahaya. Mereka mendengarkan satu sama lain dan tidak saling mengganggu. Komunikasi yang dilakukan pun berupa nyanyian, bukan tindakan menggurui.
Dibukanya pintu komunikasi, membuat keluarga bisa berbagi, mengeluarkan isi hati, dan masalah dihadapi bersama. Sebaliknya, ketiadaan komunikasi membuat hubungan di dalam keluarga kaku dan miskin interaksi. Karena itu, buka lebar pintu komunikasi di dalam keluarga.
 
v  KONSISTENSI
Dulu, orangtua kita sering mendongeng kehebatan seekor kura-kura. Meskipun lambat, dia bisa mengalahkah kancil dalam lomba lari. Mengapa? Pertama, meskipun lambat dia selalu berjalan dengan konsisten. Ibarat pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Selain itu, gayanya yang santai dan terbuka membuatnya memiliki banyak relasi yang selalu membantunya menunjukkan jalan pintas. Ini berbeda dengan monyet yang sering kehilangan konsentrasi karena melihat pisang lezat, dan juga suka terburu-buru yang membuatnya sering tersesat.
Konsistensi sangat berguna dalam pengasuhan anak. Jika ibu berkata A tapi bapak berkata B, maka anak akan bingung, memilih ibu atau bapak. Akhirnya, ia pun memilih yang menurutnya paling menguntungkan.


EMPAT KUNCI HARMONIS
1.       Saling memahami keadaan dan keunikan/kekhususan setiap anggota keluarga agar masing-masing mampu melakukan toleransi.
2.       Saling kompromi terutama dalam mengatasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Sikap ini biasanya terkait dengan upaya menyelesaikan masalah secara bersama bukan saling menghindar atau mengabaikan.
3.       Saling "memberi" dan "menerima" yang diwujudkan dalam bentuk perilaku "care" dan "share". Dengan demikian masing-masing anggota keluarga tahu dan dapat memenuhi kebutuhan serta harapan masing-masing.
4.       Saling membuka diri dan juga kese*/`diaan untuk terbuka terhadap masukan. Tujuannya menciptakan hubungan yang lebih kuat serta menumbuhkan rasa aman dan saling percaya.